|
Halo semua, ketemu lg dngan saya, sesuai janji saya di post yg sbelumnya, kali ini saya akan menceritakan sekilas tentang kejadian2 dan mitos aneh yg ada di sekolah kita
Sebelumnya saya peringatkan, jangan baca artikel ini sendirian . .
SMP 8 Yogyakarta, sekolah yg sebelumnya merupakan kantor administrasi belanda, setelah Indonesia merdeka dan Belanda pergi, pada tanggal 1 Agustus 1960, kantor itu berubah menjadi sekolah.
Sebenarnya, bangunan yg berdiri sejak jaman Belanda itu telah memakan cukup banyak korban, dan beberapa ruangan di sekolah kita pun masih terasa kental aura mistisnya
Mari kita bahas beberapa tempat itu . .
Sekali lagi, jika anda merasa takut, tolong jangan baca artikel ini sendirian
1. Bekas Cipratan Darah di Ruang Tata Usaha
Ada yg gak tau TU? Itu lho ruangan panjang yang punya 2 pintu di aula
Saat jaman Belanda ruang TU adalah sebuah tempat untuk menginterogasi dan menyiksa tahanan, katanya jika mereka tidak mau bicara, kukunya akan dicabut menggunakan tang atau dipotong lidahnya.
Ternyata, di ruang TU ada sebuah bercak seperti darah yg dicipratkan ke arah tembok, dan anehnya, meskipun tembok ruangan TU telah di cat berkali2 namun bercak darah it selalu muncul kembali dan tidak bisa hilang !
Sekarang bercak darah itu tertutupi oleh lemari dan tetap ada disitu . . Hingga saat ini . . .
2. Kesurupan massal tahun 2000 an
Mungkin, tidak banyak murid yg mengetahui hal ini dan para guru pun sepertinya tidak pernah memberi tahu.
Kejadiannya terjadi sekitar tahun 2000an (maaf, saya lupa tepatnya).
Saat itu adalah malam pelantikan & pengukuhan anggota Tonti Bhawara, berawal dari beberapa alumni yg iseng membakar menyan di bangsal (skrg perpustakaan) membuat para 'penghuni' SMP 8 merasa terusik dan lalu membuat kekacauan.
Paginya beberapa murid pingsan dan tak sadarkan diri, saat akan dibawa untuk diobati, mereka mengamuk seperti layaknya org kesurupan, kejadian ini menyebabkan sekolah mengadakan pengajian selama 3 hari dan cerita ini dimuat di koran lokal.
Jikalau anda ingin mengulang kejadian ini kembali, silahkan membakar kemenyan di perpustakaan pada malam hari.
Narasumber: terpercaya hahaha
3. Aku hapus krna bkin geger (by: albooy)
4. Kepala di Ciduk
Cerita ini yg mengalami adalah alumni 08 cewek tp saya lupa namanya hehe.
Jadi saat it mbak ini sedang ingin ke WC, waktu mau ngambil air kok kerasa berat banget, pas diliat ternyata isi ciduk it adalah kepala manusia, yaudahlah mbak tadi lngsung ngacir.
Lalu di kamar mandi mana it terjadinya? Cari tau sndiri hahaha
Tips2 saat menghadapi gaib:
1. Kalo kmu gkmau dia menampakkan diri, jaga pikiranmu tetap fokus dan jangan mikirin yg bkin km takut, percaya atau tidak, pikiran kita lah yg mengundang mereka
2. Jangan pernah mulai, tau anjing? Saat kamu nganggu dia dluan km bkal dikejer, bgtupun gaib
3. Hadapi! Semisal dy udh menampakkan diri tatap matanya! (aku tau ini konyol dan sangat susah dilakukan) tp cobalah pelototi maka dia akan hilang, mereka mengerikan tapi lemah!
4. Berdoa, paling penting ini haha
udah ya? Sbnernya mash bnyak cerita tp tanganku pegel hehe, nanti bkal tak update lg, maksh buat waktunya, see ya!
Adityatama, Alboy
IX-1/3
Sebelumnya saya peringatkan, jangan baca artikel ini sendirian . .
SMP 8 Yogyakarta, sekolah yg sebelumnya merupakan kantor administrasi belanda, setelah Indonesia merdeka dan Belanda pergi, pada tanggal 1 Agustus 1960, kantor itu berubah menjadi sekolah.
Sebenarnya, bangunan yg berdiri sejak jaman Belanda itu telah memakan cukup banyak korban, dan beberapa ruangan di sekolah kita pun masih terasa kental aura mistisnya
Mari kita bahas beberapa tempat itu . .
Sekali lagi, jika anda merasa takut, tolong jangan baca artikel ini sendirian
1. Bekas Cipratan Darah di Ruang Tata Usaha
Ada yg gak tau TU? Itu lho ruangan panjang yang punya 2 pintu di aula
Saat jaman Belanda ruang TU adalah sebuah tempat untuk menginterogasi dan menyiksa tahanan, katanya jika mereka tidak mau bicara, kukunya akan dicabut menggunakan tang atau dipotong lidahnya.
Ternyata, di ruang TU ada sebuah bercak seperti darah yg dicipratkan ke arah tembok, dan anehnya, meskipun tembok ruangan TU telah di cat berkali2 namun bercak darah it selalu muncul kembali dan tidak bisa hilang !
Sekarang bercak darah itu tertutupi oleh lemari dan tetap ada disitu . . Hingga saat ini . . .
2. Kesurupan massal tahun 2000 an
Mungkin, tidak banyak murid yg mengetahui hal ini dan para guru pun sepertinya tidak pernah memberi tahu.
Kejadiannya terjadi sekitar tahun 2000an (maaf, saya lupa tepatnya).
Saat itu adalah malam pelantikan & pengukuhan anggota Tonti Bhawara, berawal dari beberapa alumni yg iseng membakar menyan di bangsal (skrg perpustakaan) membuat para 'penghuni' SMP 8 merasa terusik dan lalu membuat kekacauan.
Paginya beberapa murid pingsan dan tak sadarkan diri, saat akan dibawa untuk diobati, mereka mengamuk seperti layaknya org kesurupan, kejadian ini menyebabkan sekolah mengadakan pengajian selama 3 hari dan cerita ini dimuat di koran lokal.
Jikalau anda ingin mengulang kejadian ini kembali, silahkan membakar kemenyan di perpustakaan pada malam hari.
Narasumber: terpercaya hahaha
3. Aku hapus krna bkin geger (by: albooy)
4. Kepala di Ciduk
Cerita ini yg mengalami adalah alumni 08 cewek tp saya lupa namanya hehe.
Jadi saat it mbak ini sedang ingin ke WC, waktu mau ngambil air kok kerasa berat banget, pas diliat ternyata isi ciduk it adalah kepala manusia, yaudahlah mbak tadi lngsung ngacir.
Lalu di kamar mandi mana it terjadinya? Cari tau sndiri hahaha
Tips2 saat menghadapi gaib:
1. Kalo kmu gkmau dia menampakkan diri, jaga pikiranmu tetap fokus dan jangan mikirin yg bkin km takut, percaya atau tidak, pikiran kita lah yg mengundang mereka
2. Jangan pernah mulai, tau anjing? Saat kamu nganggu dia dluan km bkal dikejer, bgtupun gaib
3. Hadapi! Semisal dy udh menampakkan diri tatap matanya! (aku tau ini konyol dan sangat susah dilakukan) tp cobalah pelototi maka dia akan hilang, mereka mengerikan tapi lemah!
4. Berdoa, paling penting ini haha
udah ya? Sbnernya mash bnyak cerita tp tanganku pegel hehe, nanti bkal tak update lg, maksh buat waktunya, see ya!
Adityatama, Alboy
IX-1/3
